Langsung ke konten utama

REVIEW PENDALAMAN ALKITAB

"Penginjilan"

Pelayan Firman : Jeniati Salurapa’, S.Th 

Hari/Tanggal : Rabu, 24 April 2024 

Waktu : 19.00 WITA 

Tempat Pelaksanaan : Sekretariat PMKO FEB UH (Jl. Griya Alam Permai G.17)

Moderator : Pelmayana P. Ratte (IE' 23) 


Injil adalah kabar baik, yaitu kabar bahwa Yesus turun dari surga menjadi Juruselamat bagi kita. Penginjil pertama adalah Allah sendiri yang mencari manusia yang berdosa, dapat kita lihat di Kejadian 3:9 “Di manakah Engkau?”, saat Yesus mencari Adam yang telah jatuh dalam dosa. Yesus menjelma jadi manusia ke dalam dunia untuk mencari manusia yang berdosa datang kepada-Nya untuk nantinya ditebus, dijadikan murid, dan akan diutus pergi bagi-Nya. Hanya melalui Yesus Kristus, tiada jalan lain yang dapat membawa seseorang kembali berdamai dengan Bapa di surga. Injil memberikan pengharapan dan kehidupan kekal bagi setiap orang percaya. Perintah mengerjakan penginjilan bukan hanya diperuntukkan bagi para misionaris atau hamba-hamba Tuhan. Semua orang Kristen, para pengikut Kristus diberi mandat untuk melaksanakan penginjilan Injil kepada semua bangsa. Mandat ini sering disebut sebagai Amanat Agung. 

(Lukas 8:26-39) Pada ayat 30, Yesus bertanya kepada setan “Siapa namamu?”. Kenapa Yesus bertanya siapa nama setan itu karena untuk memberi tahu kepada kita bahwa walaupun ada 6.000 pasukan (Legion) yang merasuki orang tersebut, kuasa Tuhan lebih kuat dan kuasa setan kalah telak. Dosa yang membelenggu hidup kita telah dihancurkan oleh kuasa Tuhan Yesus. Dengan darah Kristus, melalui pengorbanan-Nya di kayu salib kita telah dibebaskan dari ikatan dosa dan maut. Kita menjadi orang yang sudah dimerdekakan dari kuasa iblis dan menjadi milik Tuhan sepenuhnya. Untuk itu kita dipanggil untuk menceritakan, menyaksikan kasih Tuhan itu kepada siapapun yang kita jumpai. 

Kita tidak perlu menjadi seorang penginjil, untuk pergi menginjili. Allah telah memberi kita semua hak istimewa untuk membagikan kabar baik tentang Yesus Kristus kepada orangorang. Kita bisa melakukan hal yang sederhana dimulai pada diri kita terlebih dahulu supaya menjadi teladan bagi orang lain, hal ini merupakan salah satu bentuk penginjilan. Penginjilan tidak selalu harus membuka mulut dan bercerita tentang segala kebaikan Tuhan dalam hidup kita, bahkan memakai helm juga adalah salah satu bentuk penginjilan melalui perbuatan dan sikap kita. Ketika hati kita dipenuhi dengan rahmat Kristus, kita dengan senang hati membagikan kasih ini kepada mereka yang belum merasakan kelepasan yang begitu manis. Jadi marilah kita pergi dan membagikan kasih ini melalui penginjilan kita!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...