"DOA"
Pelayan Firman: Kakak Rusliadi, S.Th
Hari/Tanggal: Jumat, 25 Oktober 2024
Waktu: 19.00 WITA
Tempat Pelaksanaan: Sekretariat PMKO FEB-UH (Blok I No.300)
Moderator: Yolanda Aprilia De Rozari (IE'24)
Yakobus 5:16 (Doa orang benar)
Doa menjadi suatu kata yang tidak lazim didengar dan dengan suatu pengertian yaitu doa nafas hidup orang percaya. Sehingga dengan berdoa membawa saya dan saudara untuk mengenal siapakah Yesus yang kita percayai.
Doa adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Juruselamat umat kita dengan membangun relasi melalui doa maka kita semakin mengerti kehendak Tuhan dalam kehidupan kita dan kita juga akan meminta sesuai dengan kebutuhan kita.
Doa semata-mata tidak berkuasa dan mengubah keputusan Allah tetapi doa membawa kita lebih dekat dan mengenal isi hati Tuhan yang lebih dalam lagi, sehingga dengan demikian maka kita dapat mengerti kehendak Allah dalam kehidupan kita, dengan demikian kita tidak salah dalam berkomunikasi dengan Allah.
Yang terpenting bahwa mengapa kita berdoa adalah untuk membangun relasi dengan Allah. Dalam doamu jangan mendikte Tuhan karena Allah sebenarnya sudah mengetahui apa yang menjadi kebutuhanmu. Tetapi satu hal yang Tuhan kehendaki adalah datang kepada-Nya dan ingatlah Ia selalu ada dalam segala aspek kehidupanmu.
Pengertian tokoh-tokoh teologi tentang doa
John Calvin: Memandang doa sebagai bagian penting dari ibadah dan penyerahan diri kepada Tuhan, ia menekankan bahwa doa adalah sarana untuk memohon belas kasihan Tuhan serta untuk mendapatkan kekuatan dan ketenangan dari-Nya. Selain itu Calvin juga percaya bahwa, melalui doa orang percaya dihubungkan dengan janji-janji Tuhan dan diarahkan untuk hidup sesuai kehendak-Nya.
Thomas Aquinas: Doa adalah permohonan kepada Tuhan untuk mendapatkan rahmat atau pertolongan sehingga bagi Thomas doa merupakan wujud ketergantungan manusia kepada Tuhan, tetapi tidak mengubah kehendak Tuhan.
Agustinus: Memandang doa sebagai ekspresi kerinduan hati manusia kepada Tuhan, sehingga baginya doa adalah cara manusia berkomunikasi dengan Tuhan, mengakui kebutuhannya akan kasih karunia Tuhan, serta memohon pertolongan-Nya bahkan dilakukan dengan rendah hati dan penuh iman.
Mathen Luther: Melihat doa sebagai wujud iman yang aktif, dalam pandangannya doa adalah sarana untuk melepaskan diri dari kecemasan menyerahkan segala beban kepada Tuhan dan berkomunikasi langsung dengan-Nya. Luther sangat menekankan pentingnya kepercayaan bahwa Tuhan mendengarkan doa umatnya dan menanggapi dengan kasih dan hikmat.
1. Doa orang benar (Mazmur 1)
Orang yang benar adalah seseorang yang hidup sesuai dengan kehendak dan hukum-hukum Allah. Orang yang benar memiliki iman yang kuat kepada Tuhan dan hidup mempercayakan dirinya kepada kehendak-Nya. Iman menjadi dasar pembenaran dihadapan Allah (Roma 1:17).
Orang benar akan berbuah dalam perbuatan baik, dalam hal ini bahwa kehidupan orang benar menghasilkan perbuatan baik (Yakobus 2:17 iman yang hidup selalu diwujudkan dalam tindakan yang nyata. Namun jika tidak maka itu tidak ada artinya.)
Ciri-ciri orang tidak benar menurut Mazmur:
- Seperti sekam yang ditiupkan angin
- Tidak tahan dalam perkumpulan orang benar
- Tidak senang dengan persekutuan
- Tidak memiliki relasi dengan Tuhan
- Bukan orang kristen yang sungguh-sungguh
Ciri-ciri orang benar menurut Mazmur:
- Aktif dalam berbagai persekutuan
- Kesukaannya taurat Tuhan
- Merenungkan firman siang dan malam
- Seperti pohon yang selalu menghasilkan buah
- Tuhan selalu memberkati segala yang dikerjakan
- Berjalan di jalan kehidupan yang benar
2. Dengan yakin
Dalam hal ini yang dimaksudkan bahwa keyakinan dihadapan Allah akan membawa kita mengenal dari setiap apa yang kita doakan. Selain dari pada itu keyakinan adalah bagian yang sangat penting dari kehidupan orang yang benar menurut Alkitab.
Yakin dengan apakah kita?
Yakin bahwa janji Tuhan akan di genapi,
percaya dalam masa yang sulit,
tidak mudah goyah dengan cobaan dunia.
3. Sangat besar kuasanya (Kisah Para Rasul 16:25)
Dalam terjemahan Alkitab edisi 2 lebih tepat diterjemahkan dengan kata sangat besar kuasa dan hasilnya. Dalam pengertian bahwa bukan doa kita yang berkuasa, melainkan Yesus Kristuslah tetapi doa kita yang memberikan efek yang besar terhadap kehendak Tuhan.
Komentar
Posting Komentar