Hari/Tanggal: Jumat, 29 November 2024
Waktu: 19.00 WITA
Tempat Pelaksanaan: Sekretariat PMKO FEB-UH (BTP Blok I No.300)
Moderator: Putri Patricia Ngohal (IE'23)
Dalam lukas 15:11-32 terdapat
perumpamaan tentang anak bungsu yang hilang. Anak ini memiliki sifat yang
egois, tamak, memikirkan diri sendiri, suka berfoya-foya dengan harta orang
tuanya. Suatu saat ia kabur dari rumah orang tuanya dan hidup berfoya-foya,
namun ketika semua yang ia miliki habis dikarenakan nafsu duniawinya ia pun
menyesali perbuatannya kepada Bapanya. Anak yang hilang ini pun kembali kepada
Bapanya, namun apa yang dilakukan oleh Bapanya? Apakah ia marah dan tidak mau
menerima anaknya kembali karena telah mengecewakannya? Tidak. Bapa tidak marah
kepada anaknya yang hilang dan kembali kepadanya, ia bahkan membuat pesta
penyambutan atas kembalinya anaknya yang hilang itu. Lalu bagaimana anak sulung
yang selama ini menemani Bapanya? Ia iri hati terhadap si bungsu saudaranya
namun Bapanya memberikan ia pencerahan bahwa apa yang dimilikinya adalah milik
anak-anaknya juga.
Dari perumpamaan ini kita dapat belajar bahwa dalam
ketidaksempurnaan kita Bapa di sorga tetap menerima kita bahkan Dia sangat
mengasihi kita. Tuhan Yesus memiliki Kasih yang sama seperti Bapa yang
kehilangan anaknya itu. Kenapa demikian? Karena Yesus adalah kasih itu sendiri.
Ia mengasihi kita tanpa syarat, Ia tidak memandang seberapa berdosanya kita.
Bahkan Ia rela mati di kayu salib demi kita yang berdosa sehingga kita bisa ada
sampai saat ini. Mari sama-sama merenungi kasih Tuhan yang tak terbatas itu dan
bahwa Tuhan tidak akan menolak siapapun yang mau datang kepada-Nya dengan penuh
kesungguhan hati.
Komentar
Posting Komentar