Langsung ke konten utama

ARTIKEL BULAN FEBRUARI

 

Nama: Bernice Bara' Lembang
Jurusan/Angkatan: Manajemen 2023

1 TESALONIKA 5:18
BERSYUKUR DALAM PENCOBAAN: BUKTI IMAN YANG HIDUP

Hidup sebagai orang percaya tidak selalu berarti terbebas dari penderitaan atau pencobaan. Justru, dalam perjalanan iman, pencobaan sering kali menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Namun, hal yang membedakan orang percaya adalah bagaimana mereka merespons pencobaan tersebut. Alkitab mengajarkan bahwa bersyukur dalam pencobaan bukan hanya suatu anjuran, tetapi juga bentuk ketaatan dan bukti iman yang hidup.

Mengapa Pencobaan Terjadi?

Terkadang kita bertanya, mengapa Tuhan mengizinkan pencobaan terjadi dalam hidup kita? Firman Tuhan menjelaskan bahwa pencobaan memiliki tujuan ilahi untuk membentuk dan memurnikan iman kita. 1 Petrus 1:6-7 berkata: 

"Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."

Pencobaan bukanlah tanda bahwa Tuhan meninggalkan kita, melainkan sebuah proses penyucian untuk menghasilkan iman yang lebih kuat dan berharga di mata Tuhan.

Sikap Bersyukur dalam Pencobaan

Bersyukur dalam pencobaan bukan berarti kita senang karena penderitaan, tetapi karena kita percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik di balik semua itu. Sikap bersyukur menunjukkan bahwa kita percaya kepada Tuhan, bahkan ketika keadaan tidak sesuai dengan harapan kita. Roma 5:3-4 berkata bahwa:

"Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan."

Dengan bersyukur, kita mengakui bahwa pencobaan adalah bagian dari proses pembentukan karakter rohani yang lebih baik.

Manfaat Bersyukur dalam Pencobaan:

1. Kedekatan dengan Tuhan. Pencobaan membuat kita semakin bergantung pada Tuhan dan memperkuat hubungan kita dengan-Nya. Mazmur 50:15: "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku."

2. Damai Sejahtera yang Melampaui Akal. Saat kita bersyukur, Tuhan memberikan damai sejahtera yang tidak bergantung pada situasi. Filipi 4:6-7: "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."

3. Kesaksian bagi Orang Lain. Ketika kita tetap bersyukur dalam pencobaan, orang-orang di sekitar kita akan melihat bagaimana iman kita bekerja. Ini menjadi kesaksian nyata tentang kuasa dan kasih Tuhan.

Bagaimana Mempraktikkan Sikap Bersyukur dalam Pencobaan?

Fokus pada Janji Tuhan. Ingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ibrani 13:5b  Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Berdoa dengan Iman. Nyatakan rasa syukur meskipun hati kita sedang terluka. Mazmur 62:8 berkata demikian : "Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita."

Mencari Hikmat dari Tuhan. Mintalah hikmat untuk memahami maksud Tuhan di balik pencobaan.  Yakobus 1:5 berkata : "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit maka hal itu akan diberikan kepadanya."

Berkomunitas. Dukungan dari saudara seiman dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi pencobaan. Galatia 6:2 berbunyi : "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."

Bersyukur dalam pencobaan adalah tanda kedewasaan rohani yang mempercayai bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup tanpa pencobaan, tetapi Dia berjanji akan selalu menyertai kita di setiap prosesnya. Dalam setiap air mata, ada pembentukan iman. Dalam setiap kesakitan, ada kemuliaan yang menanti.

Sebagaimana tertulis dalam Yakobus 1:12, demikian bunyinya : "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."

Mari kita belajar bersyukur, bukan hanya dalam kebahagiaan, tetapi juga di tengah pencobaan. Sebab, di balik setiap pencobaan, ada rencana Tuhan yang indah yang sedang dikerjakan bagi hidup kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...