Hidup
sebagai orang percaya tidak selalu berarti terbebas dari penderitaan atau
pencobaan. Justru, dalam perjalanan iman, pencobaan sering kali menjadi bagian
yang tidak terpisahkan. Namun, hal yang membedakan orang percaya adalah
bagaimana mereka merespons pencobaan tersebut. Alkitab mengajarkan bahwa
bersyukur dalam pencobaan bukan hanya suatu anjuran, tetapi juga bentuk
ketaatan dan bukti iman yang hidup.
Mengapa
Pencobaan Terjadi?
Terkadang
kita bertanya, mengapa Tuhan mengizinkan pencobaan terjadi dalam hidup kita?
Firman Tuhan menjelaskan bahwa pencobaan memiliki tujuan ilahi untuk membentuk
dan memurnikan iman kita. 1 Petrus 1:6-7 berkata:
"Bergembiralah
akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh
berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian
imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji
kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan
kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."
Pencobaan
bukanlah tanda bahwa Tuhan meninggalkan kita, melainkan sebuah proses penyucian
untuk menghasilkan iman yang lebih kuat dan berharga di mata Tuhan.
Sikap
Bersyukur dalam Pencobaan
Bersyukur
dalam pencobaan bukan berarti kita senang karena penderitaan, tetapi karena
kita percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik di balik semua itu. Sikap
bersyukur menunjukkan bahwa kita percaya kepada Tuhan, bahkan ketika keadaan
tidak sesuai dengan harapan kita. Roma 5:3-4 berkata bahwa:
"Dan
bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena
kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan
menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan."
Dengan
bersyukur, kita mengakui bahwa pencobaan adalah bagian dari proses pembentukan
karakter rohani yang lebih baik.
Manfaat
Bersyukur dalam Pencobaan:
1.
Kedekatan dengan Tuhan. Pencobaan membuat kita semakin bergantung pada Tuhan
dan memperkuat hubungan kita dengan-Nya. Mazmur 50:15: "Berserulah
kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan
memuliakan Aku."
2.
Damai Sejahtera yang Melampaui Akal. Saat kita bersyukur, Tuhan memberikan
damai sejahtera yang tidak bergantung pada situasi. Filipi 4:6-7:
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur."
3.
Kesaksian bagi Orang Lain. Ketika kita tetap bersyukur dalam pencobaan,
orang-orang di sekitar kita akan melihat bagaimana iman kita bekerja. Ini
menjadi kesaksian nyata tentang kuasa dan kasih Tuhan.
Bagaimana
Mempraktikkan Sikap Bersyukur dalam Pencobaan?
Fokus pada Janji Tuhan. Ingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
Ibrani 13:5b Aku sekali-kali tidak akan
membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Berdoa dengan Iman. Nyatakan rasa syukur meskipun hati kita sedang terluka.
Mazmur 62:8 berkata demikian : "Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai
umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan
kita."
Mencari Hikmat dari Tuhan. Mintalah hikmat untuk memahami maksud Tuhan di balik
pencobaan. Yakobus 1:5 berkata :
"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia
memintakannya kepada Allah yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati
dan dengan tidak membangkit-bangkit maka hal itu akan diberikan
kepadanya."
Berkomunitas. Dukungan dari saudara seiman dapat menjadi kekuatan dalam
menghadapi pencobaan. Galatia 6:2 berbunyi : "Bertolong-tolonganlah
menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."
Bersyukur
dalam pencobaan adalah tanda kedewasaan rohani yang mempercayai bahwa Tuhan
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Tuhan tidak pernah
menjanjikan hidup tanpa pencobaan, tetapi Dia berjanji akan selalu menyertai
kita di setiap prosesnya. Dalam setiap air mata, ada pembentukan iman. Dalam
setiap kesakitan, ada kemuliaan yang menanti.
Sebagaimana
tertulis dalam Yakobus 1:12, demikian bunyinya : "Berbahagialah orang yang
bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima
mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi
Dia."
Mari
kita belajar bersyukur, bukan hanya dalam kebahagiaan, tetapi juga di tengah
pencobaan. Sebab, di balik setiap pencobaan, ada rencana Tuhan yang indah yang
sedang dikerjakan bagi hidup kita.
Komentar
Posting Komentar